
Pada tahun 2025, lanskap konsumen Indonesia mengalami transformasi signifikan dalam cara mereka memilih produk makanan. Konsumen kini tidak hanya mempertimbangkan rasa dan harga, tetapi juga semakin memperhatikan label dan sertifikasi yang tertera pada kemasan.
Kesadaran akan kesehatan menjadi pendorong utama perubahan ini. Menurut survei Food Industry Asia, 99% konsumen Indonesia ingin memperbaiki pola makan mereka, dan 83% pelaku industri F&B mulai melakukan reformulasi produk agar lebih sehat. Selain itu, survei Populix pada Juli 2024 menunjukkan bahwa 29% konsumen memilih makanan atau minuman dengan gula asli, dan 22% memilih produk dengan label “less sugar” atau “tanpa gula tambahan”. Sebanyak 15% konsumen membaca kandungan gula pada kemasan sebelum membeli produk.
Sertifikasi halal juga menjadi perhatian utama konsumen. Tidak hanya sebagai kebutuhan religius, label halal kini dianggap sebagai simbol kualitas dan kebersihan. Konsumen, terutama dari generasi milenial dan Gen Z, rela membayar lebih mahal untuk produk bersertifikat halal karena mereka percaya bahwa produk tersebut diproses dengan higienis dan sesuai dengan standar yang ketat. Contohnya, Kopi Kenangan berhasil menembus pasar global dengan mengedepankan sertifikasi halal sebagai bagian dari strategi branding mereka.
Label dan informasi produk menjadi penentu keputusan pembelian. Konsumen kini lebih cermat dalam membaca label produk, mencari informasi mengenai komposisi, nilai gizi, dan sertifikasi yang dimiliki produk tersebut. Label yang jelas dan informatif dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka.
Dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap label dan sertifikasi, pelaku bisnis F&B perlu memastikan produk memiliki sertifikasi yang relevan, seperti sertifikasi halal, BPOM, dan lainnya. Mereka juga harus menyediakan informasi yang jelas dan akurat pada label produk, termasuk komposisi, nilai gizi, dan klaim kesehatan, serta mengadopsi praktik produksi yang higienis dan sesuai standar untuk memenuhi ekspektasi konsumen terhadap kualitas dan keamanan produk.
Seiring meningkatnya perhatian konsumen terhadap label dan sertifikasi produk makanan, pelaku industri F&B perlu bergerak cepat untuk memenuhi ekspektasi pasar yang terus berkembang—terutama dalam hal sertifikasi halal yang kini dipandang sebagai indikator mutu dan keamanan. Dalam konteks inilah, Top Pangan Consulting hadir sebagai mitra strategis yang siap membantu Anda memenuhi standar yang semakin tinggi dari konsumen masa kini.
Kami menyediakan pendampingan menyeluruh untuk proses sertifikasi halal—mulai dari pelatihan Jaminan Produk Halal (JPH), penyusunan dokumentasi HAS 23000, simulasi audit internal, hingga mendampingi saat audit resmi. Dengan pengalaman di berbagai sektor industri dan pendekatan yang efisien, kami berkomitmen membantu Anda meraih sertifikat halal tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.
Hubungi kami di +62 812‑1530‑8241 atau info@toppanganconsulting.com dan mulailah perjalanan menuju produksi halal yang terpercaya dan relevan dengan kebutuhan konsumen 2025.