
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah merupakan langkah mulia untuk mengatasi masalah gizi anak-anak Indonesia. Namun, program ini juga membawa tantangan baru, khususnya dalam aspek keamanan pangan. Beberapa kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan yang melibatkan anak sekolah menegaskan perlunya sistem manajemen keamanan pangan yang andal. Di sinilah ISO 22000 memegang peranan krusial.
Contoh Nyata: KLB Keracunan di Cianjur dan Bogor
Pada 22 April 2025, Kabupaten Cianjur mencatat kasus keracunan massal yang menimpa 176 orang, termasuk siswa SMP PGRI 1 dan MAN Cianjur, setelah mengonsumsi makanan dalam Program MBG. Akibatnya, ratusan orang mengalami gejala mual, muntah, dan diare, bahkan beberapa harus dirawat intensif di puskesmas terdekat. Pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas insiden ini.
Tak lama berselang, pada pertengahan Mei 2025, Kota Bogor mengalami insiden serupa. Sebanyak 233 siswa dari TK hingga SMA mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan MBG. Hasil uji laboratorium mengungkap adanya kontaminasi bakteri Salmonella dan E. coli pada air, telur, dan sayuran yang digunakan. Kepala Badan Gizi Nasional menegaskan pentingnya evaluasi dan perbaikan sistem pengolahan makanan di seluruh rantai pasok.
ISO 22000: Standar Global untuk Keamanan Pangan
ISO 22000 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan sistem manajemen keamanan pangan. Standar ini mengintegrasikan prinsip HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) dan pendekatan manajemen mutu untuk memastikan bahwa setiap tahap dalam rantai pasok pangan mulai dari bahan baku hingga penyajian aman untuk dikonsumsi.
Implementasi ISO 22000 membantu organisasi mengenali dan mengendalikan potensi bahaya dalam proses produksi makanan, termasuk pengawasan bahan mentah, sanitasi peralatan, pelatihan tenaga kerja, hingga prosedur distribusi. Dengan sistem ini, risiko keracunan makanan dapat ditekan secara signifikan.
Mencegah Risiko Keracunan dalam Program MBG
Dalam konteks Program MBG, keamanan pangan bukan sekadar kepatuhan, melainkan kebutuhan mendesak. Ribuan anak menjadi konsumen langsung dari makanan yang disediakan. Satu kesalahan saja dapat berakibat fatal. ISO 22000 memastikan bahwa penyedia makanan MBG memiliki prosedur yang sistematis dan terdokumentasi dalam mengelola risiko pangan.
Selain itu, sertifikasi ISO 22000 juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap pelaksana program. Dengan mengadopsi standar ini, penyedia makanan menunjukkan komitmen mereka terhadap kualitas dan keamanan, serta keseriusan dalam menjalankan tanggung jawab sosial.
Mengapa Organisasi Perlu Bertindak Sekarang?
Keracunan makanan bukan hanya persoalan teknis, tetapi menyangkut keselamatan generasi masa depan. Dengan ISO 22000, risiko ini bisa dicegah secara sistemik dan berkelanjutan. Saatnya mengambil langkah nyata demi mendukung program nasional yang aman dan terpercaya.
Melalui pendampingan dan pelatihan ISO 22000, Top Pangan Consulting siap membantu organisasi menerapkan sistem manajemen keamanan pangan yang sesuai. Kami percaya bahwa keberhasilan Program MBG tidak hanya dilihat dari jumlah penerima manfaat, tetapi juga dari seberapa aman dan berkualitas makanan yang diberikan. Hubungi kami melalui WhatsApp atau email ke info@toppanganconsulting.com untuk jadwal konsultasi gratis!